Tidak ada yang lebih menyedihkan dan menjijikkan selain melihat anak-anak tidak berdosa menjadi objek eksploitasi seksual oleh kaum pedofilia. Sebagai kejahatan yang diperangi oleh banyak negara, aktivitas pedophillia memang mendapatkan perlawanan yang keras dari masyarakat di dunia nyata. Namun di dunia maya? Mereka seolah tidak tersentuh hukum. Menggunakan koneksi dunia maya yang aman, para penegak hukum sulit untuk melacak dan menindak mereka. Oleh karena itu, Anonymous memutuskan untuk “menegakkan hukum” ala dirinya sendiri.
Lewat operasi hacking bernama Operation Darknet, Anonymous mengklaim berhasil menghancurkan sebuah server yang berisikan kurang lebih 40 website yang berisikan konten-konten pedofilia. Kurang lebih 100 GB konten dengan materi ini berhasil dibumihanguskan. Tidak hanya itu, Anonymous juga berhasil mengambil user database ke-40 website tersebut dan mengantongi kurang lebih 1.570 nama pedofil yang hingga kini masih bebas berkeliaran di seluruh dunia. Namun tidak dijelaskan, apakah data tersebut akan diserahkan kepada pihak berwajib atau tidak.
Anonymous juga merilis sebuah video pengumuman resmi di Youtube untuk menjelaskan alasan di balik Operation Darknet ini. Mereka mengaku ingin melindungi berbagai pihak yang telah dirugikan oleh kejahatan yang menjijikkan ini dan akan terus berupaya hingga semua situs pedofilia hancur. Untuk pertama kalinya, selama mengikuti sepak terjang Anonymous, saya secara pribadi harus mengangkat topi untuk menunjukkan sedikit rasa hormat. Operation Darknet akan menjamin dunia yang lebih aman dan nyaman untuk anak-anak, sesuatu yang kita impikan bersama. Semoga saja Anonymous dapat konsisten untuk memperjuangkan hal ini.
Posting Komentar