Akh,
lega.?" jelas mawar sambil mengelus-elus lehernya.
Mawar
adalah siswa yang berprestasi di sekolahnya. Dia mempunyai sahabat karib yaitu
Via. Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama-sama, dari berangkat
sekolah, hingga pulang sekolah.
Hari ini
sekolah Tunas Negeri kedatangan siswa baru dari amrik ( Amerika ). yah, bisa
dibilang siswa baru itu keren, and ganteng. Semua murid perempuan tergila-gila
oleh siwa baru itu.
"perkenalkan,
nama saya Edo Lesmana, biasa di panggil Edo."
Semua siswa
hanya terdiam menatapi siswa baru itu. Tak terkecuali Mawar dan Via, mereka
berdua memandangi Edo dengan sepenuh hati. Siswa baru yang diketahui bernama
Edo itu, duduk di belakang bangku Mawar. Hati Mawar berdekup sangat kencang
saat itu, seperti orang terkena penyakit jantung mendadak.
Sebenarnya
Via juga menyukai Edo, tetapi Via sengaja menutupi ini semua dari Mawar.
"vi,, Edo ganteng juga yah?" sahut Mawar.
Via hanya
terdiam, karena dia sedang memikirkan Edo. Merasa ada yang aneh, Mawar melirik
Via, dan melihat dia sedang tersenyum-senyum.
"WOOY.!!!"
Mawar mengaggetkan Via.
"via
yang sedang memikirkan Edo tiba-tiba tergagap, alias kaget."
"Senyum-senyum
sendiri, emang mikirin siapa sih.? mikirin Edo yah.?" Tanya Mawar
penasaran.
Via hanya
tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Mawar. Sesampainya Via dirumah, seperti
biasa Via menuju ruangan faforitnya yaitu "kamar", dan seperti
kebiasaannya Via selalu menyempatkan diri untuk melihat langit dari atas,
dengan di bantu alat teropong. Berbeda dengan Mawar, justru Mawar menyempatkan
untuk membuka laptop kesayangannya.
Hari demi
hari, waktu demi waktu. Akhirnya Mawar, Via, Edo menjadi kawan baik, mereka
selalu bersama dalam susah mau pun senang. Namun persahabatan mereka menjadi
cinta. EDo menyukai Via, sedangkan Mawar menyukai Edo.
Karena Edo
merasa gak sanggup untuk memendam perasaannya Dengan Via, maka Edo memutuskan
untuk menyatakan cintanya pada Via. Dan tanpa di ketahui Mawar mendengar itu
semua. Mawar merasa sakit hati pada Edo, karena Mawar mengira Edo mencintai
Mawar.
Lalu Mawar
berlalu pergi, saat berada di tengah jalan, tanpa di sadari mobil dari arah
timur melaju kencang dan menghantam tubuh Mawar yang sedang berlari, Mawar langsung
terpelanting. Dan Mawar langsung di larikan ke Rumah Sakit. Via sedang berduaan
dengan Edo, tiba-tiba handphone Via berdering. Dan Via sangat terkejut dengan
berita yang di dapatnya itu bahwa Mawar kecelakaan. Lalu Via dan Edo langsung
menuju Rumah Sakit, dimana Mawar di rawat.
Kondisi
Mawar sangat parah, Mawar mengalami patah tulang di bagian lehernya.
Malam ini Via menemani Mawar di Rumah Sakit. Saat tengah malam Via terbangun
karena mendengar suara Mawar, namun Via terkejut, karena Mawar menyebut-nyebut
nama Edo. Dan Mawar tak henti-henti menyebut nama Edo. Karena khawatir dengan
keadaan Mawar akhirnya Via menghubungi dokter. Setelah selesai, dokter keluar
dari kamar Mawar. Via segera menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana
dok keadaan Mawar.?"tanya Via gelisah
"Tidak
apa-apa, Mawar hanya mengiggau seseorang yang dia cintai." jelas dokter
Mendengar
penjelasan dokter, tiba-tiba Via terpuruk lemas. "ternyata, Mawar begini
gara-gara aku.?"
Keesokan
harinya Via mengajak Edo ketemuan. Dan hal yang dibicarakannya sangat serius.
"Edo,
sebelumnya aku minta maaf, kalau aku pernah nyakitin hati kamu."
Edo agak
bingung.
"Maksudnya
apa Vi?"
"Heem,
aku mau minta putus dari kamu Edo."
"Kenapa
kamu minta putus, apa salah aku"
"Kamu
gak salah apa-apa kok, justru aku yang salah. Kamu itu lebih pantas dengan
Mawar, bukan dengan aku"
"Tapi,
aku tidak mencintai Mawar."
Lalu, Via
menarik tangan Edo, Via mengajak Edo ke Rumah Sakit dimana Mawar dirawat.
"Sekarang
nyatakan cinta kamu kepada mawar."
"Tapi
aku gak cinta sama Mawar, aku cintanya sama kamu."
"Kalau
kamu cinta sama aku, lakukan saja."
"Tapi
Vi..."
"Demi
aku Edo, kamu harus mau."
Dengan
terpaksa Edo melakukan itu, demi cintanya pada Via. Dan sebenarnya hati Via
sakit melihat orang yang sangat di cintainya itu menyatakan cinta pada orang
lain. Namun demi sahabat, Via mau melakukan apa saja, walaupun terasa sakit.
Menurut Via kebahagiaan Sahabat lebih penting dari ke bahagiaan diri sendiri.
Jka Mawar senang, Via pun ikut senang.
Posting Komentar