Foto : Pesawat mata-mata AS yang jatuh di Iran (AP)
TEHERAN
- Pejabat senior Iran mengatakan, dirinya akan memanggil teknisi untuk
membongkar dan menyelidiki rahasia teknologi dari pesawat mata-mata
Amerika Serikat (AS) yang jatuh di Iran pada pekan lalu.
"Tindakan
kami selanjutanya adalah untuk menyelidiki teknologi pesawat ini. Di
masa yang akan datang, kami akan sanggup memproduksi pesawat ini secara
massal. Para ahli teknologi Iran akan membuat pesawat yang jauh lebih
canggih daripada AS," ujar Kepala Komite Parlemen Iran untuk urusan
pertahanan Parvis Sorouri, seperti dikutip ABC, Senin (12/12/2011).
Sorouri
juga mengatakan, Iran tidak membutuhkan Rusia dan China untuk membuat
pesawat mata-mata seperti ini, dan saat ini Iran sudah dalam masuk ke
dalam tahap terakhir penyelidikan teknologi pesawat mata-mata tersebut.
"Kami
akan menggunakan teknologi ini untuk strategi pertahanan kita dan saya
rasa Republik Islam Iran akan mentransfer teknologi ini ke negara lain,"
tambahnya.
Pada
4 Desember lalu, Iran mengklaim menembak jatuh pesawat mata-mata AS
RQ-170 Sentinel, meski demikian AS mengatakan, pesawat itu jatuh bukan
karena tertembak, melainkan karena adanya gangguan teknis. Hingga saat
ini, Iran pun menolak untuk mengembalikan pesawat itu ke pihak AS.
Pesawat
RQ-170 dirakit oleh Perusahaan Lockheed Martin dan digunakan di
Afghanistan selama bertahun-tahun dan konon kabarnya, pesawat ini juga
berjasa dalam melacak keberadaan Osama bin Laden.
Mantan
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) John Bolton
mengatakan, keberhasilan Iran dalam menjatuhkan pesawat mata-mata itu
dikarenakan adanya campur tangan Rusia. Bolton menjelaskan, Rusia
memberikan Iran sebuah perangkat anti-intelijen yang sangat canggih yang
akhirnya mengganggu sistem navigasi pesawat tersebut.
Bolton
pun mengingatkan para anggota Kongres AS agar berhati-hati terhadap
teknologi yang dimiliki Iran karena Iran bisa saja merusak sistem misil,
navigasi pesawat, dan jaringan komunikasi AS.
Posting Komentar