Transmisi Data
Kualitas transmisi data bergantung pada kualitas signal dan media yang digunakan. Data yang bisa ditransmisikan hanya data analog, sehingga data digital hahrus diubah menjadi sinyal analog terlebih dahulu. Setelah ditransmisikan data diubah lagi menjadi digital dan data tersebut tidak boleh berbeda. Semakin bagus hardware yang digunakan semakin cepat sampai datanya dikirim.
- Twisted Wire, UTP dan STP yang biasanya terdapat dalam gedung karena mudah rusak bila terkena air
- Coaxial, Lebih terlindung daripada twisted karena terdapat banyak lapisan
- Fiber Optik, Kabel yang saat ini peling sering digunakan
- Gelombang Mikro, untuk transmisi data yang jauh
- Transmisi Satelit, Transmisi ini sudah mulai ditinggalkan karena sudah beralih ke internet
Error Detection
- Even Parity
Pada pengecekan ini data analog diubah menjadi digital. Jumlah bitnya yang dihitung, apabila bit bernilai 1 berjumlah genap maka ditambahkan 0, sedangkan kalau ganjil ditambah 1.
Contoh :
A -> B
A = 1001 - > 1001 0
1101 -> 1101 1
- Odd Parity
Contoh:
A -> B
A = 1001 - > 1001 1
1101 -> 1101 0
Kelebihan:
- Simple
- Lebih cepat karena berbasis biner
- Mudah direalisasikan dalam bentuk rangakaian
- kurang handal dalam mengatasi deteksi dan perbaikan eror
- kemungkinan kesalan besar 50%
- Belum dapat mengakomodir file ukuran besar
- Tak dapat mendeteksi kesalahan dalam jumlah genap
- CRC
- Pesan data sebagaimana halnya pada pengkodean blok linier panjang dari pesan data disimbolkan sebagai k bit
- Bit tambahan (redudancy bit) dengan panjang m bit,panjang m=nk.
- Generator yang akan digunakan sebagai acuan baik bagi sisi pengirim maupun sisi penerima,panjang generator disimbolkan sebagai g,dengan panjang g=m+1 bit.
- Checksum
Pada reciever, akan dihitung ulang checksum-nya dan dilakukan perbandingan nilai/jumlah data yang dikirimkan dengan checksum. Bila terjadi perbedaan nilai antara kedua nilai ini, maka terjadi kesalahan/error dalam pengiriman data.
Perbedaan CRC dan Checksum
- CRC lebih teliti dari checksum dalam pengecekan laporan dan eror komputasi CRC lebih kompleks checksum mendeteksi perubahan tiap 1 bit, sedangkan CRC 2 bit
- CRC dapat mendeteksi lebih banyak eror checksum untuk validasi data ketika mengimplementasikan software
- CRC untuk evaluasi data pada transmisi data analog
- Hamming Kode
Perbaikan data bisa dilakukan oleh penerima atau pengirim melalui permintaan pengiriman ulang data, permintaan ini melalui sinyal NAK dari penerima ke pengirim.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses deteksi kesalahan melalui bit yang ditambahkan (redundant bit) ke dalam data, dengan metode pengkodean tersebut dapat ditentukan kesalahan bitnya. Sistem pengkodean yang lain yang dapat digunakan dalam komunikasi data adalah kode Hamming.
Posting Komentar