Bagaimana tidur kamu hari ini? Merasa kurang atau berlebih?
Sulit
tidur atau insomnia memang tidak baik untuk kesehatan. Tapi kalau
kelebihan tidur, atau istilahnya oversleeping (disebut juga hipersomnia)
ternyata juga tak baik untuk tubuh kita. Nah, apa saja penyebab
seseorang terkena oversleeping atau hipersomnia?
Kita
tahu bahwa sulit tidur atau yang biasa disebut insomnia tidak baik
untuk kesehatan. Begitu juga dengan “lawannya”, yakni
oversleeping(kelebihan tidur) atau hipersomnia, ternyata juga tak kalah
buruk untuk tubuh.
Meskipun
tidur merupakan kegiatan yang harus terpenuhi untuk membantu proses
peremajaan tubuh, jika dilakukan berlebihan, hal itu akan memberikan
dampak negatif untuk kesehatan. Para pakar pun menganjurkan untuk tidak
tidur lebih dari sembilan jam tiap malam.
Apa saja yang memungkinkan menjadi penyebab oversleeping atau hipersomnia?
• Sleep apnea,
jenis gangguan tidur di mana orang berhenti bernapas untuk sesaat
ketika tidur dan dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tidur karena
membuat siklus tidur normal terganggu. Penderita akan merasa lelah dan
lemas meski telah tidur selama 10 jam. Gangguan pernapasan mulai terjadi
karena dinding tenggorokan cenderung berhenti beraktivitas, sementara
individu sedang dalam kondisi bersantai (tidur). Akibatnya, aliran udara
di dalam tubuh berhenti dan seketika individu tersebut terbangun untuk
bernapas.
• Narcolepsy,
masalah neurologis yang menyebabkan tidur berlebihan. Narcolepsy
memengaruhi bagian otak yang mengontrol dan mengatur tidur. Penderita
(narcolepsy) gagal untuk mengidentifikasi dan membedakan waktu tidur
dengan waktu untuk tetap terjaga. Penderita dapat tertidur di mana saja
dan kapan saja.
• Stres dan depresi.
Dua hal ini memang harus dihindari karena dapat menyebabkan banyak
gangguan kesehatan jiwa, juga mental, tak terkecuali oversleeping.
• Kelelahan.
Kelelahan akibat bekerja terlalu keras, gangguan tidur, kehamilan, atau
kekurangan tidur merupakan salah satu penyebab utama oversleeping.
Ketika merasa lelah, Anda cenderung memutuskan tidur lebih lama, bahkan
lebih dari sembilan jam, untuk mencoba agar segar kembali.
Apa dampak oversleeping bagi kesehatan?
• Diabetes.
Penelitian menunjukkan, orang yang tidur lebih dari sembilan jam tiap
malam berisiko 50 persen lebih besar terkena diabetes dibandingkan
dengan mereka yang tidur tujuh jam per malam. Penelitian juga menemukan,
oversleeping dapat mengindikasikan gangguan medis yang meningkatkan
kemungkinan pengaruh diabetes.
• Obesitas.
Penelitian menunjukkan, mereka yang tidur selama 9-10 jam tiap malam 21
persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada mereka yang hanya
tidur selama 7-8 jam.
• Sakit jantung.
Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang tidur selama 9-11 jam tiap
malam 38 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner.
• Sakit kepala.
Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa merupakan efek dari
oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada siang hari sering
mengalami gangguan ketika hendak tidur pada malam harinya sehingga
menyebabkan timbulnya sakit kepala pada keesokan hari.
• Nyeri punggung.
Ketika Anda berbaring di tempat tidur selama berjam-jam, sering kali
timbul nyeri pada punggung. Orang yang menderita sakit punggung atau
rentan terhadap sakit punggung pun dianjurkan dokter untuk tetap aktif
bergerak, tidak sering berbaring atau tiduran.
• Kematian.
Beberapa penelitian menemukan, orang yang tidur sembilan jam atau lebih
tiap malam memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada mereka yang
tidur tujuh hingga delapan jam per malam. Para peneliti berspekulasi,
depresi dan rendahnya status sosial ekonomi (juga dikaitkan dengan tidur
lebih lama) dapat dihubungkan dengan meningkatnya mortalitas
(kematian).
Apa pilihan pengobatan untuk mengatasi oversleeping?
Tidur
yang lama biasanya tidak membutuhkan pengobatan, kecuali jika gejala
yang muncul menandakan adanya gangguan yang lebih serius. Pada
kasus-kasus tersebut, penyebabnya harus diketahui terlebih dahulu.
Masalah terbesar mereka yang punya kebiasaan tidur lama adalah
menyesuaikan jadwal harian untuk waktu tidur. Jika tidak memenuhi
kuantitas tidur yang dibutuhkan, mereka biasanya akan merasa kesal dan
mengalami kelelahan pada keesokan harinya. Mereka juga menghadapi
masalah dalam hubungan sosial.
Tips mengatasi oversleeping:
• Pilih nada atau suara alarm yang tepat. Memilih suara yang tepat penting artinya untuk mengembalikan Anda ke realitas, bahkan dari tidur Anda yang paling dalam.
• Jangan tergoda untuk tidur ringan atau snooze setelah Anda terbangun. Hindarilah penggunaan tombol snooze pada alarm karena hanya akan mengacaukan jadwal alarm Anda.
• Pertahankan jadwal tidur secara teratur.
Buatlah kebiasaan yang membuat tubuh Anda teratur untuk beristirahat
dan kembali siap untuk beraktivitas pada hari berikutnya. Rencanakan
program aktivitas hingga larut hanya pada saat Anda bebas dari tenggat
pada keesokan harinya.
• Berkonsultasi dengan dokter.
Temuilah dokter jika Anda mengalami gejala oversleeping kronis. Hal itu
penting untuk mengetahui gangguan atau penyakit yang menyebabkan Anda
mengalami oversleeping.
Posting Komentar