Home
»
Knowledge
» Bahaya Wi-Fi bagi Kesehatan
Posted by
Iqbal IDesainer

Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal
tanpa kabel (nirkabel) semakin populer terutama di negara-negara maju
dan berkembang. Kalo kita lihat perkembangan sekarang khususnya di
Indonesia, rata-rata pengguna wi-fi hampir menyebar kesemua kalangan (
dari Orang Dewasa hingga kanak-kanak). Namun dibalik kemudahan yang
diberikan ternyata ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi
berdampak negatif terhadap kesehatan.Mereka yang tidak setuju dengan
kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa
menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur danmual-mual, terutama bagi
mereka yang electrosensitive.
benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan ?
Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan
ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua
Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak
ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti
yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan
kesehatan terganggu.Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie
Challis, dari Nottingham University.
Dalam pernyataannya pada
BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile
Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: "Radiasi
elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan
rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh."Bisa jadi radiasi
elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop,
namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka
untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta
mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka
berinternet terlalu lama."Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama
BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa,
dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan
wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas
tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal
wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di
suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya
terhadap kesehatan."Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang
radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave,
bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave."Tipe radiasi yang
dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah
menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang
biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level
tersebut menyebabkan kerusakan.Health Protection Agency menyebutkan
duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan
gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel
selama dua puluh menit."Gelombang radio sudah menjadi bagian dari
kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan
yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan
mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti
transmisi wi-fi bagi kesehatan.Hal senada juga didukung Professor Will J
Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan:
"Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan
selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih
sangat kecil."Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang
wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama.
Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya,
misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi
jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya
mencari tempat yang teduh," tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat
masih belum ada banyak bukti yang cukup berarrti akan dampak negatif
wi-fi.Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi,
namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan
laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada
kesehatan.
Posting Komentar