
Virus ditularkan oleh kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci) secara persisten yang berarti selama hidupnya virus terkandung di dalam tubuh kutu tersebut (Gambar 4). Virus tidak ditularkan lewat biji dan juga tidak ditularkan lewat kontak langsung antar tanaman.

Pengendalian penyakit yang dianjurkan adalah dengan menerapkan Manajemen Kesehatan Tanaman, artinya tanaman harus dikelola agar selalu tetap sehat, karena tanaman yang sehat akan lebih tahan terhadap infeksi virus. Pengendalian penyakit meliputi:
(1) Pengolahan tanah dan pemupukan berimbang,
(2) Penggunaan bibit sehat, yaitu:
(a) pengerudungan persemaian menggunakan kain kasa/kelambu;
(b) tempat persemaian yang terisolasi jauh dari lahan yang terserang penyakit;
(c) semai dilindungi dengan pestisida nabati seperti nimba, ekstrak tembakau,
(d) perlindungan dengan pestisida kimiawi dapat dilakukan secara bijaksana,
(3) Sanitasi lingkungan di sekitar pertanaman cabai termasuk menghilangkan gulma dan eradikasi tanaman sakit sejak awal pertumbuhan,
(4) Mengatur waktu tanam agar tidak bersamaan dengan tingginya populasi serangga penular, jarak tanam yang tidak terlalu rapat, dan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang dari virus maupun serangga,
(5) Pengendalian dengan insektisida kimiawi secara bijaksana, misalnya yang berbahan aktif imidacloprid, penyemprotan kutu putih sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara jam 06:00-10.00
(6) Tanaman tahan atau toleran terhadap virus maupun serangga penular.
Sumber : http://agriculturproduct.blogspot.com/2012/01/cara-pengendalian-virus-di-tanaman.html
Posting Komentar