VIVAnews
- Google dikabarkan sedang merencanakan mengumpulkan data individu
penggunanya dalam seluruh layanan internetnya, dan kemudian
menggabungkan informasi tersebut ke dalam profil tunggal. Dengan
demikian, hasilnya dapat digunakan untuk mengubah hasil pencarian
seseorang, untuk kemudian diarahkan ke iklan dan layanan.
Namun ide ini digugat oleh pengacara pembela privasi dan mendapat
serangan keras dari regulator anti-trust. Tapi Google bersikeras bahwa
pengguna nantinya mampu untuk memilih keluar dari sistem tersebut.
Mengutip The Guardian, pengguna, lanjut Google, dapat menghindari settingan ini dengan menggunakan tool "privacy" atau "incognito" yang bisa diatur di browser,
untuk menjamin kebijakan privasi sesuai ketentuan yang ditawarkan
Google. Ini bisa dilakukan untuk menghindari penawaran secara online.
“Jika Anda masuk, kami mungkin mengkombinasikan informasi yang anda
berikan dari satu layanan dengan informasi dari layanan lain,” tulis
Director of Privacy, Product, dan Engginerring Google, Alma Whitten,
dalam blog resmi Google.
Setelah kebijakan baru ini mendatangkan dampak, informasi pengguna dari
kebanyakan produk Google, seperti Youtube, Gmail, Google Maps, Google+
dan Android, akan diperlakukan sebagai sebuah data tunggal berharga,
yang bisa 'dijual' Google untuk kepentingan iklan atau tujuan
peningkatan pendapatannya.
“Tidak mungkin seseorang menginginkan ini,” kata Direktur Eksekutif
kelompok advokasi privasi, Centre for Digital Democracy, kepada Washington Post.
“Tidak mungkin pengguna dapat memahami kalau koleksi lintas platform
Google bisa berdampak memberikan informasi tentang kesehatan, pendapat
politik, dan keuangan anda,” tambahnya.
Google mengatakan bahwa hal ini diharapkan dapat menjadi panduan mulai 1
Maret 2012, yang mengkonsolidasikan lebih dari 70 kebijakan privasi
dalam semua layanan Google.
Kini, pengguna produk Google telah menyepakati setingan kebijakan
privasi dan persyaratan layanan baru bahkan setiap kali pengguna
mendaftar layanan baru. Pengguna mampu untuk memilih keluar dari
layanan seperti Google+ dan Picasa.
“Ringkasnya, kami akan memperlakukan Anda sebagai pengguna tunggal dari
seluruh produk kami, yang berarti sebuah kemudahan, pengalaman Google
yang lebih intuitif,” demikian keterangan dari Google.
Pengumuman tersebut datang tidak lama setelah keputusan Google untuk
mempersonalisasikan fitur pencarian, yang memunculkan kritik atas isu
privasi dan isu anti-trust.
Bahkan, Twitter, Facebook dan Myspace telah meluncurkan tool yang
dinamakan "Don’t Be Evil, yang merupakan moto Google, yang mengklaim
menetralisir setiap upaya mesin pencari untuk hasil pencarian yang
condong ke layanan Google+. Jelas, penamaan ini sebagai bentuk sindiran
terhadap Google.
Privasi online memang berada di bawah pengawasan regulator anti-trust,
untuk menjamin perusahaan web tidak memanfaatkan data privasi
penggunanya untuk tujuan memikat pengiklan.
Pada 2011, Facebook berurusan dengan Komisi Perdagangan Adil (Fair Trade) AS, yang menyetujui masa 20 tahun periode pengaturan, jika ingin mengubah kebijakan privasinya.
Pada 2010, Komisi tersebut juga berurusan dengan Twitter, yang dianggap gagal mengamankan informasi privasi penggunanya.
Regulasi Amerika Serikat dilaporkan mencari, apakah Google memanipulasi
hasil pencariannya untuk cenderung ke produk mereka, dan
menyebarluaskan investigasi termasuk ke Google+.
Sebelumnya pada 25 Januari lalu, juru bicara Google mengutarakan bahwa
Google menawarkan kebijakan privasi baru di antaranya data liberasi,
sebuah cara untuk mengambil data pengguna dari beberapa layanan Google.
Google juga menawarkan pengaturan preferensi iklan untuk mengendalikan
iklan apa yang bisa dilihat, dan memungkinkan pembukuan pengguna
dalam akun ganda secara bersamaan. (umi)
Sumber : Vivanews.com
Cari Artikel di Label Blog Ini
Anime
(8)
Anti Virus
(30)
Ayo Dance
(12)
Browser
(25)
Food
(7)
Games
(56)
Hacker
(14)
Knowledge
(484)
Media Player
(18)
Misteri
(78)
Ninja Saga
(41)
Other
(126)
Pendidikan
(129)
Point Blank
(334)
Serba 7
(58)
Sofware
(157)
Tips
(179)
Tips Blog
(44)
Tips Komputer
(27)
Posting Komentar