Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang pelajaran Kimia, mungkin para pengunjung diberi tugas oleh bpk/ibu guru untuk mencari tentang Pengertian Materi , lahh kali ini saya akan membahasnya disini, langsung saja kita menyimak artikel tentang Pengertian Materi dibawah ini.
Materi adalah segala
sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita
temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak
materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang
terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3 wujud,
yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul
wujud zat yang keempat yaitu plasma.
Setiap molekul zat memiliki cirinya masing-masing, yaitu :
- Ciri Khas Molekul Zat Padat
- Gaya tarik menarik sangat kuat
- Susunannya berdekatan satu sama lain
- Tidak bisa bergerak bebas
- Susunannya berdekatan satu sama lain
- Tidak bisa bergerak bebas
- Gerak partikel bersamaan
- Memiliki volume dan bentuk yang tetap
- Tidak mempunyai sifat mengalir
- Ciri Khas Molekul Zat Cair
- Gaya tarik menarik tidak begitu kuat atau lemah
- Susunannya tidak beraturan
- Jarak antar partikel berdekatan
- Bergerak bebas berpindah-pindah tempat secara bersama
- Susunannya tidak beraturan
- Jarak antar partikel berdekatan
- Bergerak bebas berpindah-pindah tempat secara bersama
- Memiliki volume tetap
- Bentuk berubah
- Mempunyai sifat mengalir
- Ciri Khas Molekul Zat Gas
- gaya tarik menarik sangat kecil
- susunannya sangat tidak teratur
- letak antar partikel saling berjauhan
- bergerak sangat bebas secara individu
- susunannya sangat tidak teratur
- letak antar partikel saling berjauhan
- bergerak sangat bebas secara individu
- bentuk dan volume berubah
- mempunyai sifat mengalir
Berikut penjelasan dari masin-masing wujud zat :
Padat
Setiap
zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap, sebab partikel zat
padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel
tersebut. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak dapat dimampatkan
menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga
dekatnya, namun partikel-partikel itu tidak mempunyai energi yang cukup
untuk keluar dari posisisnya atau melepaskan diri dari ikatannya.
Zat
padat dapat berupa kristal atau amorf. Pada kebanyakan zat padat,
partikel-partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang
demikian disebut kristal. Jenis zat padat yang berbeda, mempunyai
bentuk kristal yang berbeda pula. Beberapa za zat padat, seperti gelas
dan beberapa jenis plastik dan lilin, memiliki susunan partikel yang
tidak teratur. Zat padat semacam ini disebut amorf. Susunan zat padat
dapat diamati dengan difraksi sinar-X.
Cair
Seperti
halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga volumenya
menjadi lebih kecil. Seperti jika kita menekan ke bawah satu liter air
dengan tangan kita, volumenya akan tetap satu liter. Zat cair yang
dituangkan ke dalam suatu wadah maka zat cair tersebut akan berbentuk
seperti wadah tempat zat cair tersebut dituangkan.
Menurut
teori kinetik zat hal ini disebabkan partikel-partikel zat cair juga
saling berdekatan dan merapat. Berbeda dengan zat padat,
partikel-partikel zat cair mempunyai energi yang cukup untuk berpindah
atau mengembara. Gerak partikel tersebut menyebabkan zat cair mengalir
dan mengambil bentuk seperti wadahnya.
Gas
Berbeda
dengan zat padat maupun zat cair, gas dapat dimampatkan untuk mengisi
ruang yang lebih kecil. Gas memiliki bentuk dan volume yang tidak tetap.
Gas juga dapat memuai dan menyusut mengikuti ruang yang tersedia. Hal
ini dapat dijelaskan melalui teori kinetik zat, partikel-partikel gas
mempunyai energi yang cukup untuk memisahkan diri dari pertikel-partikel
lainnya. Oleh karena itu partikel-partikel itu bebas bergerak ke segala
arah sampai gas menyebar merata ke seluruh wadahnya. Karena
partikel-partikel gas tidak saling berdekatan dan merapat, maka
partikel-partikel itu dapat juga dimampatkan ke dalam ruangan yang lebih
kecil.
PERUBAHAN WUJUD
Ada beberapa perubahan wujud suatu zat yaitu melebur, membeku, menguap, menyublim dan mengembun.
Peleburan
Peleburan
adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.
Contoh peleburan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
memasukkan es ke dalam air hangat maka kita akan mengamati bahwa es itu
segera mencair setelah dimasukkan.
Pembekuan
Pembekuan
adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat cair menjadi zat padat.
Contoh pembekuan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
memasukkan air ke dalam ruang pembeku almari es dan kita tunggu berapa
jam maka kita akan mengamati bahwa air yang kita masukkan telah berubah
menjadi es batu.
Penguapan
Penguapan
adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat cair menjadi gas. Contoh
penguapan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
merebus. Air yang kita rebus setelah beberapa saat akan mendidih dan
banyak uap air di atas permukaan air yang mendidih tersebut.
Penyubliman
Penyubliman
adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi gas. Contoh
penyubliman dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
meletakkan kapur barus di ruangan terbuka dalam waktu yang cukup lama,
kemudian kita mengamati kapur barus tersebut ternyata ukuran kapur barus
tersebut tidak tetap. Makin lama kapur barus tersebut menjadi kecil
ukurannya. Peristiwa penyusutan ini karena sebagian besar kapur barus
telah berubah menjadi gas.
Pengembunan
Pengembunan
adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair.
Contoh pengembunan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika
kita mengamati adanya titik-titik air di luar gelas yang berisi air es.
Titik-titik air pada gelas itu merupakan uap air di udara yang berubah
menjadi air.
Plasma
adalah gas yang terionisasi, artinya gas tersebut sudah kehilangan
elektron-elektronnya. Kita tahu bahwa sebuah unsur terdiri atas elektron
dan nukleus (yang terdiri atas proton dan neutron). Dalam zat padat,
atom-atom terikat satu sama lain membentuk molekul, yang masing-masing
terikat dalam suatu ikatan kimia yang kuat. Pada zat cair,
molekul-molekul terikat dalam ikatan kimia lemah, dan dalam gas,
molekul-molekul terpisah satu sama lain tanpa adanya ikatan kimia.
Dalam
plasma, unsur-unsur tersebut tidak lagi bersatu membentuk molekul, dan
unsur-unsur tersebut kehilangan elektron-elektronnya. Jadi dalam plasma,
yang ada adalah sebuah “sup” yang terdiri atas nukleus dan elektron.
Karena
plasma memiliki banyak elektron bebas, maka plasma dapat menjadi
konduktor yang baik sekali. Contoh plasma adalah lampu neon atau display
komputer.
Plasma sifatnya berbeda menurut komposisi partikel-partikel bermuatannya, sehingga plasma seringkali dipandang sebagai fase ke empat dari zat. Fase zat klasik yang sudah kita kenal adalah fase gas, cair, dan padat. Jadi, yang keempat adalah fase plasma.
Posting Komentar