VIVAnews
- Percampuran kulit manusia dengan sutra laba-laba kini dapat
direkayasa untuk menahan serangan peluru. Temuan baru ini disampaikan
oleh peneliti dari Belanda, dengan sedikit bantuan dari modifikasi
genetik terhadap kambing.
Seperti dikutip dari laman Daily Mail, modifikasi kulit
manusia dengan susu kambing (dari kambing hasil rekayasa genetika),
dapat menghasilkan protein yang sama seperti yang terdapat di jaring
laba-laba sutra. Kekuatan jaring yang dibuat laba-laba sutra memang
empat kali lebih kuat dari Kevlar, materi yang digunakan dalam
pembuatan rompi anti-peluru.
'Sutra' tersebut lalu dilapisi kulit manusia dewasa yang direkayasa
secara bio-engineering dalam sebuah laboratorium, untuk dapat menahan
peluru dari sebuah tembakan langsung, meski tidak dalam kecepatan
penuh.
“Dalam cuplikan video (hasil penelitian), peluru ditembakkan ke kulit
hasil rekayasa itu dalam setengah kecepatan. Tapi daya tahannya
terbatas, saat ditembakkan pada kecepatan penuh 329 meter per detik,
material butiran peluru itu menembus kulit,” tulis New Scientist.
Peneliti Belanda, Jalila Essaidi yang bekerja di Konsorsium Forensik
Genetik Belanda, mengatakan proyek sutra laba-laba dinamakan "2,6 gram
329 meter per detik", mengambil berat dan kecepatan peluru yang
ditembakkan dari laras panjang kaliber 22. Essaidi mengatakan tujuan
percobaan ini adalah untuk mengganti keratin dalam kulit manusia dengan
sutra laba-laba.
Sutra tersebut diproduksi di Utah, kemudian dipintal menjadi benang di
Korea, selanjutnya ditenun menjadi lapisan seperti kain di Jerman.
Tahap terakhir juga melibatkan pertumbuhan sebuah lapisan dari kulit di
sekeliling kulit rompi antipeluru yang diambil selama lima pekan.
Ia mengatakan bahwa proyek ini membuat fiksi ilmiah menjadi seperti
kenyataan. Sebelumnya, dalam sejarah tercatat bahwa sutra juga pernah
digunakan oleh pasukan berkudanya Jenghis Khan.
“Bayangkan sebuah rompi dari laba-laba sutra, mampu menangkap peluru.
Di masa kini, itu sama seperti anti-panah yang dimiliki pasukan Jenghis
Khan,” ucap Essaidi.
“Mari kita tunggu tahapan berikutnya, kenapa bersusah-payah dengan
sebuah rompi: bayangkan ini menggantikan keratin, protein yang
memungkinkan memiliki ketangguhan kulit manusia sama seperti protein
sutra laba-laba," lanjutnya. “Hal ini dimungikinkan dengan menambahkan
gen penghasil sutra laba-laba ke genom manusia untuk menciptakan
manusia anti-peluru.”
Meski masih dianggap sebagai sains semu, Essaidi menyebut ide ini
menjadi perintis untuk menghasilkan kulit seperti yang dimiliki
Superman, Manusia Baja yang anti-peluru.
Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/284658-kulit-anti-peluru-dikembangkan
Cari Artikel di Label Blog Ini
Anime
(8)
Anti Virus
(30)
Ayo Dance
(12)
Browser
(25)
Food
(7)
Games
(56)
Hacker
(14)
Knowledge
(484)
Media Player
(18)
Misteri
(78)
Ninja Saga
(41)
Other
(126)
Pendidikan
(129)
Point Blank
(334)
Serba 7
(58)
Sofware
(157)
Tips
(179)
Tips Blog
(44)
Tips Komputer
(27)
Posting Komentar