VIVAnews - Enam
belas tahun lalu, ilmuwan Edinburgh menghiasi halaman muka berbagai
media massa karena berhasil mengkloning mamalia, domba bernama Dolly,
di Roslin Institute. Kelahiran domba ini menciptakan harapan akan
generasi baru dalam pengobatan.
Kini, berita kembali datang dari Edinburgh, tepatnya di Edinburgh's
Centre for Regenerative Medicine, di mana ilmuwan terus mengembangkan
teknologi yang dulu dipakai untuk Dolly. Dalam serangkaian eksperimen,
para ilmuwan ini menciptakan jaringan otak dari pasien penderita
schizophrenia, depresi bipolar, dan sakit jiwa lainnya.
Dari potongan kulit pasien, para ilmuwan mampu membuat neuron yang
identik dengan sel otak yang bersangkutan. Sel otak ini tumbuh di
laboratorium sehingga ilmuwan bisa meneliti dan mengungkap rahasia
neurologis kondisi para pasien.
"Neuron seorang pasien dapat memberitahu kita banyak hal tentang
kondisi psikologis yang mempengaruhi mereka. Tapi Anda tidak dapat
memasukkan jarum ke otak seseorang dan mengambil sel-selnya, " kata
Profesor Charles ffrench-Konstan, Direktur Edinburgh's Centre for
Regenerative Medicine, seperti dikutip dari laman Guardian.
"Tapi, kami telah menemukan jalan keluarnya. Kami ambil sampel kulit
pasien, lalu kami membuat sel-sel induk. Sel-sel induk ini kemudian
tumbuh menjadi sel otak. Intinya, kami mengubah sel kulit seseorang
menjadi sel otak. Di masa mendatang, cara yang sama bisa diterapkan
pada hati, jantung, dan organ lain yang sangat sulit untuk dibiopsi."
Para pakar ini berkonsentrasi pada sejumlah kondisi neurologis, termasuk multiple sclerosis,
parkinson, dan penyakit motor neuron. Selain itu, mereka juga meneliti
schizophrenia dan depresi bipolar, dua penyakit penurunan yang
disebabkan malfungsi aktivitas otak.
Profesor Andrew McIntosh dari Royal Edinburgh Hospital, yang ikut
berkolaborasi dalam penelitian ini mengatakan ilmuwan kesulitan
mendapat sampel otak penderita schizophrenia, saat pasien masih hidup.
Penelitian ini membuat peneliti mempelajari sel otak saat pasien masih
hidup.
"Kami membuat tipe otak yang berbeda dari sampel kulit penderita
schizophrenia dan depresi bipolar," kata McIntosh. Lantas, mereka
menggunakan obat-obat psikologi standar, seperti lithium, untuk melihat
bagaimana obat ini mempengaruhi sel-sel di laboratorium. "Setelah itu,
kami juga mencoba obat baru." (eh)
Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/284262-pionir-kloning-ciptakan-sel-otak-manusia
Cari Artikel di Label Blog Ini
Anime
(8)
Anti Virus
(30)
Ayo Dance
(12)
Browser
(25)
Food
(7)
Games
(56)
Hacker
(14)
Knowledge
(484)
Media Player
(18)
Misteri
(78)
Ninja Saga
(41)
Other
(126)
Pendidikan
(129)
Point Blank
(334)
Serba 7
(58)
Sofware
(157)
Tips
(179)
Tips Blog
(44)
Tips Komputer
(27)
Posting Komentar